Tuesday, July 14, 2009

Airmata Itupun Keluar Sudah

Suatu ketika sahabat bertanya kepada Rasulullah saw. yang menangisi cucunya yang hampir meninggal, “Ya Rasul, mengapa engkau menangis?”

Beliau menjawab, “Ini adalah suatu rahmat yang Allah limpahkan ke dalam hati hamba-Nya, dan sesungguhnya Allah akan mengasihi hamba-hamba-Nya yang mempunyai rasa belas kasihan.”

Begitulah seorang Rasul Allah menjelaskan arti kasih sayang. Airmata tak selamanya diartikan sebagai simbol kelemahan. Dibalik itu, ada rahmat Allah yang berperan.

Selembut apa hati kita…, sepeka apa perasaan kita…, semua itu kembali kepada seberapa besar rahmat yang Allah limpahkan kepada kita.

Lantas tak salah jika airmata menetes, tatkala kita kehilangan orang-orang yang kita cintai dan sayangi karena-Nya. Bukan sebagai simbol kelemahan, melainkan wujud kepekaan, kepedulian, dan kasih sayang terhadap sesama insan.

Rasul pernah bersabda, ‘Barangsiapa tidak menyayangi, maka tidak akan disayangi’. Sebab akibat pun turut memainkan peranannya.

Begitulah cinta dan kasih sayang…, laksana bunga yang kelopaknya tengah merekah. Menarik perhatian bagi yang melihatnya. Kumbang pun turut terpikat oleh pesonanya. Menari-nari di sekitar bunga yang tengah merekah. Harum semerbak menambah daya tariknya. Membuat siapapun ingin memetiknya. Menciumi baunya yang harum. Memandangi keindahan pesonanya.

Dan airmata itupun keluar sudah. Mengiringi kepergian sahabat tercinta. Iringan doa nan tulus dari semua. Menyampaikan salam rindu dari para perindu. Ya…, para perindu ukhuwah nan indah dilandasi iman dan takwa…

Tak sabar rasanya menanti perjumpaan hakiki. Yang takkan ada lagi perpisahan setelahnya. Perjumpaan di surga nan indah. Di dalamnya tak ada tangis dan duka lara. Tak ada keletihan dan kesusahan. Hanya ada tawa gembira sebagai buah pengorbanan karena-Nya.



Selasa, 14 Juli 2009
Pukul 09.55 WIB
Depok, Jawa Barat.





* Note ini didedikasikan untuk semua sahabat dari Ophic si Ikhwan Bandoenk

No comments: