Saturday, June 13, 2009

Pemburu Kayu

“Krekk… brugg.” Sebatang pohon besar tumbang. Dahan-dahannya menimpa apa saja yang ada di dekatnya. Suasana kacau balau. Burung beterbangan, begitu pula dengan serangga-serangga kecil penunggu pohon yang tumbang. Seekor anak burung tergeletak tak berdaya. Induknya memandangi anaknya dari kejauhan. Tak lama induk burung pergi, meninggalkan anaknya yang mati terhimpit dahan di sarangnya yang jatuh saat pohon tumbang.

Asap mengepul. Suasana bising. Mesin potong membelah kayu menjadi beberapa bagian. Hewan-hewan kecil kembali berlari. Pohon-pohon lain mulai tumbang satu per satu.

Cahaya matahari mulai menerangi hutan yang semula gelap karena tertutup rimbun dedaunan. Tak ada lagi tempat berteduh untuk hewan-hewan kecil. Semua telah berlari meninggalkan rumah mereka, anak-anak mereka, serta teman-teman dan tempat bermain mereka.

Aksi lain, sang pemburu kayu membabat pohon-pohon kecil tanpa ampun. Pohon yang kelak akan meneruskan tugas pohon-pohon besar, memberi tempat bernaung bagi serangga dan hewan di sekitarnya.

***

Dapat dibayangkan, betapa dahsyat dampak yang timbul dari pembalakan hutan. Imbasnya tak hanya mengenai hewan, tetapi juga manusia di masa mendatang. Longsor, banjir, dan bencana lain yang timbul akibat kondisi hutan yang tidak stabil, akan dirasakan oleh anak cucu kita di masa mendatang. Saat musibah terjadi, sangat mungkin kita bernasib sama dengan induk burung, yang hanya mampu menatap anaknya dari kejauhan, sambil menitikkan air mata penyesalan.

No comments: