Showing posts with label marvel comic. Show all posts
Showing posts with label marvel comic. Show all posts

Wednesday, February 10, 2016

DEADPOOL (2016)

Marvel dan DC Comic setiap tahun selalu mengeluarkan film-film bertema superhero yang diangkat dari komik mereka. Dan di awal tahun 2016, Marvel melalui 20th Century Fox telah menggebrak layar bioskop dengan film terbarunya berjudul Deadpool.

Sebagai film pembuka, nama besar Marvel dipertaruhkan di sini. Apalagi jika dilihat dari trailer film ini yang ditonton lebih dari 4 juta orang. Tentu banyak yang penasaran dengan aksi ‘gila’ Wade Wilson (Ryan Reynolds) dalam film besutan sutradara Tim Miller ini.


Film ini berkisah tentang seorang ‘tentara bayaran’ yang mengidap kanker. Di tengah keputusasaannya itu, Wilson bertemu dengan seorang perekrut yang menjanjikannya kesembuhan. Awalnya Wilson menolak, namun ia berubah pikiran dan mengambil tawaran perekrut tersebut. Dari sinilah ia mendapatkan kekuatannya yang sekaligus menimbulkan dendam terhadap mutan yang membuatnya menderita selama proses 'pengobatan' berlangsung.

Penyampaian cerita film ini terbilang sangat cerdas. Dengan menggunakan alur maju-mundur (flashback) yang dibuat secara acak namun saling terkait satu sama lain, memudahkan penonton untuk dapat menarik benang merah cerita. Penonton tidak diberikan kesempatan untuk berpikir kenapa bisa begitu?

Untuk isi cerita sendiri, boleh dibilang ini adalah film bertema superhero paling gokil yang pernah ada hingga saat ini. Berbagai lawakan kasar siap mengocok perut penonton. Tak heran pula jika film ini menjadi film pertama dari serial X-Men yang dilabeli Rated karena kata-kata umpatan bertebaran dari awal hingga akhir cerita. Selain unsur komedi yang sangat menghibur, film ini tidak kehilangan fokus utamanya sebagai film aksi. Berbagai adegan perkelahian tanpa senjata dapat disaksikan di film ini. Sebagai pelengkap, unsur drama juga dimasukkan sebagai ‘bumbu’ yang memperkaya cerita.

Film ini juga membawa penonton pada adegan-adegan yang tidak kalah mengerikan jika dibandingkan dengan film Final Destination 5. Selain itu, secara jelas terdapat pula adegan yang terinspirasi dari film 127 Hours, film yang bercerita tentang seorang pendaki gunung yang memotong tangannya yang terjepit bebatuan.


Setelah memaparkan kelebihan dari film Deadpool, kini saatnya saya membahas sedikit kekurangan pada film ini. Boleh dibilang ini adalah kesalahan dalam film yang entah disadari atau tidak oleh sutradara.

Dalam suatu adegan, Deadpool  menggunakan kedua pedangnya untuk melukai musuh. Awalnya saya berpikir, pasti akan ada kejanggalan setelah ini. Dan benar saja, pedang tersebut tiba-tiba sudah ada lagi di sarungnya yang terletak di bagian belakang Deadpool. Namun beberapa detik kemudian hilang lagi. Kejadian sepele yang hanya disadari oleh penonton yang memperhatikan setiap adegan secara detail.


Namun hal itu tidak memberi pengaruh jalannya cerita. Dan menurut saya, ini adalah film superhero paling menghibur hingga saat ini. Untuk skor, film ini layak mendapatkan angka 9/10.

Happy watching!

Friday, July 17, 2015

ANT-MAN (2015)

Sehari jelang lebaran, tepatnya Kamis, 16 Juli 2015, Marvel kembali merilis film terbarunya, Ant-Man. Film ini sendiri bercerita tentang Dr. Hank Pym (Michael Douglas) yang menciptakan pakaian khusus yang mampu mengubah ukuran tubuh pemakainya menjadi seukuran semut. Namun, dibalik menyusutnya ukuran tubuh, tenaga super justru dimiliki oleh seseorang yang mengenakan pakaian Manusia Semut.

Scott Lang (Paul Rudd), si maling yang merupakan sarjana teknik, menjadi satu-satunya kandidat yang dipilih oleh Dr. Pym untuk menjadi Ant-Man. Paul Rudd sendiri selain memerankan karakter Ant-Man juga merangkap sebagai penulis naskah dalam film ini.


Lantas bagaimana Marvel mengemas film ini? Keren dan kocak adalah jawaban yang tepat untuk menggambarkan film ini. Jika dua bulan lalu saya sempat kecewa dengan film Avengers: Age of Ultron, maka Ant-Man menjadi obat atas kekecewaan tersebut. Mengapa? Saya akan membandingkan storyline dua film ini. Avengers 2 mengusung tema film action adventure dengan menyelipkan kisah percintaan antara Hulk dan Black Widow yang terkesan dipaksakan. Sedangkan Ant-Man mengambil genre action dengan menyelipkan drama keluarga yang dikemas dalam porsi yang sangat pas. Drama keluarga tersebut berupa konflik batin ayah dan putrinya, baik Dr. Pym dan putrinya, Hope, maupun Scott dengan putrinya, Cassie.

Di film ini, Marvel juga menampilkan iklan produk minuman dengan sangat rapi. Munculnya sponsor dalam film sendiri terkesan sepele, tetapi jika penyajiannya tidak proporsional, akan mengganggu jalannya cerita. Dalam hal ini, kita bisa bandingkan dengan film Terminator: Genisys yang tayang bulan lalu. Di film Terminator: Genisys juga terdapat kemunculan sponsor yang sangat mengganggu. Produk tersebut tidak lain adalah sepatu ternama di mana sang aktor mengenakannya dengan sangat santai padahal ia sedang diburu musuh yang super canggih.


Film Ant-Man sendiri scene-nya sangat logis dan sesuai dengan isi cerita. Dan lagi-lagi pembandingnya adalah Terminator: Genisys. Dalam salah satu scene, Scott yang sudah menjadi Manusia Semut sempat melakukan perkelahian dengan salah satu anggota Avengers, dan saat ia melepas pakaian Manusia Semut, terdapat lebam di bagian muka. Hal ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan adegan dalam film Terminator: Genisys di mana Kyle Reese dan Sarah Connor sempat tertabrak mobil saat mereka muncul di tengah jalan. Tetapi mereka tidak mendapat cedera seperti patah tulang, hanya jahitan kecil di punggung.


Untuk efek CGI sendiri lebih baik dari film Avengers: Age of Ultron. Hampir setiap efek terlihat smooth dalam film ini. Dan untuk konten cerita favorit itu saat Scott berkomunikasi dengan semut. Ini di luar imajinasi! Manusia berkomunikasi dengan serangga dan memanfaatkan mereka sebagai senjata. Jadi, saya memberikan skor 8.5/10 untuk film ini.

Note:
Ada 2 bonus scene tambahan dalam film ini, yang pertama di tengah credits, yang kedua di akhir credits. Pastikan tetap menunggu sampai layar tidak menampilkan gambar apapun.