Thursday, November 13, 2014

BIG HERO 6 (2014)


Siapa yang tak kenal Walt Disney? Ya, dia adalah sutradara, produser film, animator, dan pengisi suara berkebangsaan Amerika yang mendirikan The Walt Disney Company. Tetapi apa yang ingin saya bahas bukanlah Walt Disney secara personal, lebih kepada warisan yang ditinggalkannya untuk anak-anak atau bahkan orang dewasa saat ini. Perusaahaan yang memproduksi banyak film menarik berkelas dunia.

Film terbaru yang diproduksi adalah Big Hero 6. Film animasi yang diadaptasi dari komik Marvel. Wow, Disney mengakuisisi Marvel!

Saat film dimulai, saya sempat mengerutkan dahi. 'Ada apa ini?' gejolak batin, haha. Rupanya scene pertama itu hanya untuk mengingatkan para pecinta binatang peliharaan agar mereka mengurus pets mereka dengan perlakuan yang baik.

Next. Film ini mengambil setting tempat di kota Fransokyo. Kota yang dari tampilannya merupakan perpaduan antara San Francisco yang megah dengan kota Tokyo yang memiliki ciri khas budaya Jepang. Perpaduan juga terdapat pada keluarga tokoh utama, Hiro dan Tadashi Hamada yang berwajah Jepang sementara Bibi Cass berwajah bule.


Dari segi cerita, film yang diadaptasi dari komik Marvel ini tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Boleh dibilang ini obat untuk pecinta film-film keluaran Marvel Studio yang sedang menunggu jadwal tayang Avengers: Age of Ultron tahun depan. Meskipun hanya film animasi, tetapi saya merasa sangat puas dengan adegan-adegan action-comedy yang dihadirkan Disney dalam film ini.

Ceritanya sendiri mengusung tema yang bisa dinikmati segala usia. Cerita tentang anak jenius bernama Hiro Hamada yang lulus sekolah pada usia 13 tahun tetapi tidak ingin melanjutkan pendidikan ke universitas karena ia merasa telah mengetahui segalanya. Ia lebih senang bergelut dengan kehidupan malam, kegiatan adu robot yang merupakan kegiatan ilegal di Fransokyo.

Hingga suatu hari, Tadashi mengajaknya ke kampus untuk melihat-lihat kegiatan di kampus. Di sinilah Hiro bertemu dengan teman-teman kakaknya termasuk robot ciptaan kakaknya, Baymax. Pertemuannya dengan profesor Callaghan membuatnya bersemangat untuk masuk universitas.

Syarat untuk masuk universitas tidaklah semudah yang dibayangkan. Hiro harus menciptakan sesuatu yang dapat menarik perhatian profesor. Dan dengan bantuan Tadashi, Hiro berhasil menciptakan microbot yang dapat dikoneksikan dengan pikiran seseorang.

Dari sini konflik cerita dimulai. Kehadiran microbot rupaya mendatangkan masalah besar dalam hidup Hiro. Dia harus kehilangan kakak satu-satunya dalam insiden kebakaran di ruang pameran.

Belakangan, muncul seorang pria bertopeng yang menggunakan microbot sebagai alat untuk melakukan kejahatan.

Hiro dibantu teman-teman kakaknya bersama Baymax berusaha menangkap penjahat tersebut dengan menggunakan alat-alat yang mereka ciptakan dengan kemampuan khusus disesuaikan dengan keahlian penggunanya.


Dan dari sisi animasi, tidak diragukan lagi. Walt Disney adalah juaranya. Gambar-gambar yang dihasilkan dalam film tersebut sangatlah nyata, nampak seperti manusia sungguhan. Benar-benar mengesankan.

Eits, jangan buru-buru keluar saat film berakhir. Seperti biasa, tradisi film yang diadaptasi dari komik Marvel selalu menyediakan kejutan kecil di akhir (bahkan sangat akhir film) pun dilanjutkan oleh Walt Disney Pictures.

Dan untuk film animasi hasil kolaborasi antara Walt Disney Pictures dengan Marvel Comics ini berhak mendapat nilai 4.5/5. Luar biasa, menakjubkan!

No comments: