Suatu ketika datang beberapa orang mahasiswa dan mahasiswi LP3N ke sekolah saya, kunjungan yang mereka lakukan adalah untuk mempromosikan LP3N kepada kami kala itu. Di sela promosi seorang mahasiswa yang mungkin adalah ketua rombongan, meminta masing-masing kami untuk menggambar.. apa saja boleh, yang penting ada wujudnya.
Setelah dikumpulkan, hampir 90% dari kami menggambar gunung kembar. Gambar yang selalu dijadikan objek yang paling populer untuk digambar oleh para guru SD. Hanya dengan menggoreskan garis-garis berbentuk segitiga di tambah matahari yang mengintip di antara keduanya, jadilah sebuah gambar pemandangan ala kadarnya.
Betapa kenangan itu sungguh termemori pada siswa. Dan ketika dewasa, ia tak mampu mengeksplorasi kemampuannya karena telah terkunci oleh pemandangan sederhana yang diajarkan gurunya ketika SD.
Ada larangan untuk mengatakan “jangan” pada anak kecil, karena hal itu akan menjadikannya seorang yang bermental kerdil, penakut, dan tak berani mengekspresikan dirinya di hadapan orang lain, menjadi pendiam dan minder… ini adalah tanggung jawab para orangtua dan juga masyarakat sekitarnya untuk mengarahkan generasi penerus bangsa untuk mampu berkompetisi dengan siapapun…
Biarkan setiap anak mengekspresikan dirinya, jangan katakan ia anak nakal atau tidak menurut, karena kelak anak seperti itulah yang akan menjadi anak yang penuh prestasi di hari depannya. (Satria Hadi Lubis)
Saatnya generasi penerus bangsa dibangkitkan semangatnya… hilangkan potret suram bangsa ini dari mereka… bebaskan mereka dari potret kemiskinan yang melanda negeri ini… agar mereka memiliki cita-cita tinggi untuk membangun negeri ini… membangun bumi pertiwi…
Depok, 29 Mei 2008
Jelang sore, pukul 14.16 WIB.
No comments:
Post a Comment