Friday, July 17, 2015

ANT-MAN (2015)

Sehari jelang lebaran, tepatnya Kamis, 16 Juli 2015, Marvel kembali merilis film terbarunya, Ant-Man. Film ini sendiri bercerita tentang Dr. Hank Pym (Michael Douglas) yang menciptakan pakaian khusus yang mampu mengubah ukuran tubuh pemakainya menjadi seukuran semut. Namun, dibalik menyusutnya ukuran tubuh, tenaga super justru dimiliki oleh seseorang yang mengenakan pakaian Manusia Semut.

Scott Lang (Paul Rudd), si maling yang merupakan sarjana teknik, menjadi satu-satunya kandidat yang dipilih oleh Dr. Pym untuk menjadi Ant-Man. Paul Rudd sendiri selain memerankan karakter Ant-Man juga merangkap sebagai penulis naskah dalam film ini.


Lantas bagaimana Marvel mengemas film ini? Keren dan kocak adalah jawaban yang tepat untuk menggambarkan film ini. Jika dua bulan lalu saya sempat kecewa dengan film Avengers: Age of Ultron, maka Ant-Man menjadi obat atas kekecewaan tersebut. Mengapa? Saya akan membandingkan storyline dua film ini. Avengers 2 mengusung tema film action adventure dengan menyelipkan kisah percintaan antara Hulk dan Black Widow yang terkesan dipaksakan. Sedangkan Ant-Man mengambil genre action dengan menyelipkan drama keluarga yang dikemas dalam porsi yang sangat pas. Drama keluarga tersebut berupa konflik batin ayah dan putrinya, baik Dr. Pym dan putrinya, Hope, maupun Scott dengan putrinya, Cassie.

Di film ini, Marvel juga menampilkan iklan produk minuman dengan sangat rapi. Munculnya sponsor dalam film sendiri terkesan sepele, tetapi jika penyajiannya tidak proporsional, akan mengganggu jalannya cerita. Dalam hal ini, kita bisa bandingkan dengan film Terminator: Genisys yang tayang bulan lalu. Di film Terminator: Genisys juga terdapat kemunculan sponsor yang sangat mengganggu. Produk tersebut tidak lain adalah sepatu ternama di mana sang aktor mengenakannya dengan sangat santai padahal ia sedang diburu musuh yang super canggih.


Film Ant-Man sendiri scene-nya sangat logis dan sesuai dengan isi cerita. Dan lagi-lagi pembandingnya adalah Terminator: Genisys. Dalam salah satu scene, Scott yang sudah menjadi Manusia Semut sempat melakukan perkelahian dengan salah satu anggota Avengers, dan saat ia melepas pakaian Manusia Semut, terdapat lebam di bagian muka. Hal ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan adegan dalam film Terminator: Genisys di mana Kyle Reese dan Sarah Connor sempat tertabrak mobil saat mereka muncul di tengah jalan. Tetapi mereka tidak mendapat cedera seperti patah tulang, hanya jahitan kecil di punggung.


Untuk efek CGI sendiri lebih baik dari film Avengers: Age of Ultron. Hampir setiap efek terlihat smooth dalam film ini. Dan untuk konten cerita favorit itu saat Scott berkomunikasi dengan semut. Ini di luar imajinasi! Manusia berkomunikasi dengan serangga dan memanfaatkan mereka sebagai senjata. Jadi, saya memberikan skor 8.5/10 untuk film ini.

Note:
Ada 2 bonus scene tambahan dalam film ini, yang pertama di tengah credits, yang kedua di akhir credits. Pastikan tetap menunggu sampai layar tidak menampilkan gambar apapun.

2 comments:

  1. Udah keburu ilfil gara2 nonton ant-boy jadi ga minat nonton gedenya hehe

    ReplyDelete
  2. dah penasaran sama ini film, sebenernya avenger aja ane blom nonton :D

    ReplyDelete