Tuesday, December 30, 2014

ASSALAMUALAIKUM BEIJING (2014)

歡迎到北京 (Huānyíng dào Běijīng), Selamat datang di Beijing. Saya mengerutkan dahi. Menyesal sekali saya menyaksikan film Assalamualaikum Beijing! Ya, benar-benar menyesal karena terlambat 5 menit masuk ke dalam studio sehingga tidak tahu apa yang terjadi di 5 menit awal.

Tetapi saya tidak hendak membahas kekurangberuntungan yang saya alami di sini melainkan fokus pada film bergenre drama-religi ini.

Assalamualaikum Beijing, film adaptasi dari novel karya Asma Nadia ini berkisah tentang Asmara Nadia (Revalina S. Temat) yang galau akibat pengkhianatan kekasihnya, Dewa (Ibnu Jamil). Hubungan keduanya rusak karena Dewa berselingkuh dengan rekan sekantornya. Asma pun mendapat tawaran kerja di Beijing melalui bantuan rekannya, Sekar (Laudya Cynthia Bella).

Asma memulai petualangannya sebagai seorang reporter di Beijing. Di hari pertama perjalanan tanpa pemandu, Asma bertemu dengan Zhongwen (Morgan Oey), pemuda asli Cina yang di kemudian hari menjadi pemandunya menjelajahi Cina.


Hubungan keduanya kian erat. Diam-diam Zhongwen jatuh hati pada Asma. Ia menganggap Asma adalah Ashima yang menjadi legenda kesetiaan cinta seorang puteri dari Yunan. Namun, ujian cinta Zhongwen datang saat Asma terserang penyakit langka dan harus pulang ke Indonesia.



Film Akhir Tahun yang Indah dan Romantis

Indah dan romantis, dua kata ini cukup untuk menggambarkan film Assalamualaikum Beijing. Indah dari sisi cinematography di mana penyajian gambar sangat apik. Tempat-tempat yang berkaitan dengan alur cerita dieksplor dengan sangat baik. Penyajiannya pun sangat informatif, seolah penonton adalah traveler yang sedang mengunjungi Cina dan membutuhkan informasi singkat tentang lokasi yang dikunjungi.


Romantis. Ya, Morgan Oey mengulang kesuksesan Joe Taslim yang juga tampil memukau dalam film La Tahzan. Morgan berhasil menghidupkan karakter Zhongwen. Dari sisi akting terlihat natural, hanya logat Mandarin yang perlu sedikit eksplorasi karena masih agak kaku. Tetapi hal ini tidak memengaruhi jalannnya cerita.

Keromantisan juga berhasil ditransfer dengan sangat baik melalui dialog-dialog dan bahasa tubuh.

我們並不需要完美的身體只是為了有一個完美的愛情 (Wǒmen bìng bù xūyào wánměi de shēntǐ zhǐshì wèile yǒu yīgè wánměi de àiqíng), tidak perlu kesempurnaan fisik untuk mendapatkan kesempurnaan cinta. Wooaah, bergetar hati ini menyaksikan Zhongwen meyakinkan Asma bahwa ia sungguh-sungguh mencintai Asma dan hendak menikahinya.


Penampilan Laudya Cynthia Bella juga berhasil mencuri perhatian di film ini. Setelah memerankan Marbell, pekerja di sebuah klub malam di Thailand, di Haji Backpacker, dalam film Assalamualaikum Beijing Laudya justru berakting sebaliknya. Ia memerankan tokoh Sekar yang berkerudung, lincah, lucu, dan manja.

Revalina? Tidak perlu diragukan lagi. Ia telah sukses dalam film Perempuan Berkalung Sorban. Kerja kerasnya memerankan tokoh Asmara sangat berhak mendapatkan acungan jempol.




Salut untuk para pemain dan seluruh kru yang telah bekerja keras menyajikan film penutup tahun yang sangat indah.

我相信,這將是一樣強的父母的愛, saya percaya film ini akan sukses seperti apa yang ditulis Asma di akhir kisahnya, kekuatan cinta keduanya akan menguatkan segalanya. Skor 8/10.

No comments:

Post a Comment