Siapa yang tak kenal Walt Disney? Ya, dia adalah
sutradara, produser film, animator, dan pengisi suara berkebangsaan Amerika
yang mendirikan The Walt Disney Company. Tetapi apa yang ingin saya bahas
bukanlah Walt Disney secara personal, lebih kepada warisan yang ditinggalkannya
untuk anak-anak atau bahkan orang dewasa saat ini. Perusaahaan yang memproduksi
banyak film menarik berkelas dunia.
Film terbaru yang diproduksi adalah Big Hero 6. Film
animasi yang diadaptasi dari komik Marvel. Wow, Disney mengakuisisi Marvel!
Saat film dimulai, saya sempat mengerutkan dahi. 'Ada
apa ini?' gejolak batin, haha. Rupanya scene pertama itu hanya untuk
mengingatkan para pecinta binatang peliharaan agar mereka mengurus pets mereka
dengan perlakuan yang baik.
Next. Film ini mengambil setting tempat di kota
Fransokyo. Kota yang dari tampilannya merupakan perpaduan antara San Francisco
yang megah dengan kota Tokyo yang memiliki ciri khas budaya Jepang. Perpaduan juga
terdapat pada keluarga tokoh utama, Hiro dan Tadashi Hamada yang berwajah
Jepang sementara Bibi Cass berwajah bule.
Dari segi cerita, film yang diadaptasi dari komik
Marvel ini tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Boleh dibilang ini obat
untuk pecinta film-film keluaran Marvel Studio yang sedang menunggu jadwal
tayang Avengers: Age of Ultron tahun depan. Meskipun hanya film animasi, tetapi
saya merasa sangat puas dengan adegan-adegan action-comedy yang dihadirkan
Disney dalam film ini.
Ceritanya sendiri mengusung tema yang bisa
dinikmati segala usia. Cerita tentang anak jenius bernama Hiro Hamada yang
lulus sekolah pada usia 13 tahun tetapi tidak ingin melanjutkan pendidikan ke
universitas karena ia merasa telah mengetahui segalanya. Ia lebih senang
bergelut dengan kehidupan malam, kegiatan adu robot yang merupakan kegiatan
ilegal di Fransokyo.
Hingga suatu hari, Tadashi mengajaknya ke kampus
untuk melihat-lihat kegiatan di kampus. Di sinilah Hiro bertemu dengan
teman-teman kakaknya termasuk robot ciptaan kakaknya, Baymax. Pertemuannya dengan
profesor Callaghan membuatnya bersemangat untuk masuk universitas.
Syarat untuk masuk universitas tidaklah semudah
yang dibayangkan. Hiro harus menciptakan sesuatu yang dapat menarik perhatian
profesor. Dan dengan bantuan Tadashi, Hiro berhasil menciptakan microbot yang
dapat dikoneksikan dengan pikiran seseorang.
Dari sini konflik cerita dimulai. Kehadiran microbot
rupaya mendatangkan masalah besar dalam hidup Hiro. Dia harus kehilangan kakak
satu-satunya dalam insiden kebakaran di ruang pameran.
Belakangan, muncul
seorang pria bertopeng yang menggunakan microbot sebagai alat untuk melakukan
kejahatan.
Hiro dibantu teman-teman kakaknya bersama Baymax
berusaha menangkap penjahat tersebut dengan menggunakan alat-alat yang mereka
ciptakan dengan kemampuan khusus disesuaikan dengan keahlian penggunanya.
Dan dari sisi animasi, tidak diragukan lagi. Walt Disney
adalah juaranya. Gambar-gambar yang dihasilkan dalam film tersebut sangatlah
nyata, nampak seperti manusia sungguhan. Benar-benar mengesankan.
Eits, jangan buru-buru keluar saat film berakhir. Seperti biasa, tradisi film yang diadaptasi dari komik Marvel selalu menyediakan kejutan kecil di akhir (bahkan sangat akhir film) pun dilanjutkan oleh Walt Disney Pictures.
Eits, jangan buru-buru keluar saat film berakhir. Seperti biasa, tradisi film yang diadaptasi dari komik Marvel selalu menyediakan kejutan kecil di akhir (bahkan sangat akhir film) pun dilanjutkan oleh Walt Disney Pictures.
Dan untuk film animasi hasil kolaborasi antara
Walt Disney Pictures dengan Marvel Comics ini berhak mendapat nilai 4.5/5. Luar
biasa, menakjubkan!
No comments:
Post a Comment