Tuesday, January 31, 2012

Garuda Membenamkan Kukunya di Hati Pendukungnya



Menjadi pendukung Timnas Indonesia memang menjadi sebuah kebanggaan bagi tiap orang. Karena akan ada kesan tersendiri dari setiap event yang dijalani oleh Skuad Garuda.

Begitulah yang saya alami selama ini. Saat Timnas Senior menjalani laga Pra Piala Dunia 2014, Timnas Senior mengalami kekalahan beruntun. Saat menuai kekalahan atas Iran dan Bahrain, pendukung Skuad Garuda mulai surut. Tapi justru saya malah menaruh harapan pada kemenangan saat laga kandang melawan Qatar.

Saat itu saya membayar tiket lebih mahal, maklum saja, saya meminta teman mewakili saya untuk antri tiket. Bukan karena malas, tapi memang waktunya gak ada. Sebagai seorang pekerja dengan sistem shift, tentu tidak mudah menyesuaikan jadwal yang sudah ada dengan pertandingan sepak bola.

Setelah tiket dapat, kami memasuki SUGBK dengan semangat membuncah, berharap Timnas Senior memberikan performa terbaiknya.

Hujan turun malam itu. Membuat Garuda kesulitan menancapkan kukunya di rerumputan yang basah. Nasionalisme mendadak meletup-letup dalam dada kala menyaksikan mereka berlaga. Kondisi kursi yang kosong, tak menyurutkan semangat kami yang hadir malam itu. Meski akhirnya kami harus berbesar hati menerima Qatar mengangkangi Garuda dengan skor 2-3.

Fokus para pecinta sepak bola tanah air pun mulai tertuju pada Timnas U23 di ajang Sea Games 2011 lalu. Betapa tidak, Timnas U23 yang semula diprediksi akan kesulitan karena berada di grup ‘neraka’, nyatanya malah membuat kejutan. Jadi tim tak terkalahkan. Meski akhirnya harus rela ditekuk oleh Harimau Malaya saat perebutan posisi juara grup.

Saat memasuki babak semifinal, seorang teman mengajak saya menonton. Dilema melanda, karena saya masih harus menyelesaikan pekerjaan sore itu. Akhirnya saya memutuskan ‘melarikan diri’ dari tempat kerja demi menyaksikan Garuda Muda beraksi. Dari Depok saya memacu motor dengan kecepatan yang tak biasa. Waktu yang ada sangat terbatas. Alhasil beberapa kali saya menerobos lampu merah di sepanjang jalan Prapanca menuju Blok M (untungnya gak ada pak polisi, hehe).

Sampai di lokasi, teman saya menyambut dengan raut agak kesal. Kebayang kan? Mereka sudah masuk, tapi harus nunggu saya dari dalam stadion untuk menyerahkan tiket agar saya juga bisa masuk. Dan pertandingan malam itu pun gemilang. Garuda Muda menekuk Vietnam tanpa ampun dengan skor 2-0. Wow, gak sia-sia perjuangan saya.

Memasuki babak final, Indonesia kembali ditantang Harimau Malaya. Penonton membludak. Lagi-lagi saya gigit jari karena tak ada waktu untuk antri tiket final.

Selain itu, saya pun masih harus meratapi nasib karena harus bekerja saat laga itu digelar. Otak saya bekerja ekstra. Akhirnya saya putuskan membeli antenna untuk dipasang di TV yang biasa digunakan untuk alat peraga hanya untuk dapat menyaksikan Garuda Muda (kalau ketahuan manajer, bisa diusir sepertinya, hehe). Akhirnya jadilah saya menonton laga final Sea Games 2011 di toko. Meski hasilnya Garuda Muda masih harus mengakui keunggulan Harimau Malaya, tapi saya tetap bangga dan masih menaruh harapan akan prestasi para penggawa Skuad Garuda di masa mendatang.

Go Timnas, Go Garuda!!

No comments: