‘Idhul Fitri tahun lalu jadi hari yang mengesankan buat saya, pasalnya… itu adalah kali pertama saya merayakan ‘Idhul Fitri tidak bersama keluarga besar… saya pergi ke Tasik sehari sebelum ‘Idhul Fitri…
Alasannya karena saya rindu suasana pedesaan… suasana pegunungan yang asri… dan rindu memandang hamparan pohon padi yang hijau…
Untungnya ada seorang teman yang mengizinkan saya ikut ‘mudik’ bersamanya… ‘Idhul Fitri tahun lalu akhirnya saya rayakan di kampungnya…
Suasananya sungguh unik… belum pernah saya merayakan ‘Idhul Fitri seperti itu… seusai shalat, jama’ah tidak bergegas meninggalkan masjid… tapi berbaris rapi untuk bersalaman dengan seluruh jama’ah yang lain… dan… khutbahnya dalam bahasa sunda… bahasa yang tak saya kuasai dengan baik… hanya sedikit yang saya tahu… karena kebetulan di sekolah, bahasa itu diajarkan kepada saya… jadi apa yang dibicarakan dalam khutbah saya tidak paham… hanya satu dua kata yang saya tahu artinya…
Akhirnya saya kembali ke rumah lebih cepat dari jadual… itu adalah pengalaman berharga yang saya dapat… dan saya menarik kesimpulan bahwa “baiti jannati” benar adanya…
Seindah apapun kampung/ negeri orang… kampung/ negeri sendiri tetap lebih nyaman…
Saya teringat pada lirik lagu yang selalu dinyanyikan ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar…
walaupun banyak negeri kujalani
yang termahsyur permai dikata orang
tetapi kampung dan rumahku
di sanalah kurasa senang
tanahku yang kucintai
engkau kuhargai…
Salam rindu untuk sahabat yang sedang berada di perantauan… semoga selalu baik dan bahagia di manapun kalian berada…
Tuesday, June 3, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
asw. dik ikhwan.
wah, senangnya bisa pulang kampung. Oh ya, kayanya tulisannya kurang banyak ya? Ayo coba buat esai. Dik ikhwan bisa mengunjungi guru esai dan belajar dari tulisan2nya, mau?
yusufmaulana.blogspot.com
Jazakallah...saling mencerahkan ya ^_^
Post a Comment